Home » Articles » Pengaruh Krisis Mesir Terhadap Perdagangan Saham
Pengaruh Krisis Mesir Terhadap Perdagangan Saham
Posted by KSPM Universitas Atma Jaya Yogyakarta | Friday, February 25, 2011 | Category:
Articles
|
Sebagai anak emas Amerika di daerah Timur Tengah, Mesir memegang peran yang sangat penting. Tidak hanya terhadap perdagangan dunia, tetapi menjadi kunci penyelesaian beberapa masalah yang melibatkan daerah Timur Tengah, termasuk masalah Israel dan Palestina.
Kini, krisis politik di Mesir ini telah mempengaruhi ekonomi dunia. Terusan Suez yang merupakan salah satu alur lalu lintas perdagangan terpadat di dunia membuat harga minyak mentah melonjak. Perdagangan saham pun menjadi agak tergoncang. Buktinya, sentimen negatif ini terlihat dari menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta Stock Exchange.
IHSG di Antara Harga Emas dan Minyak
Harga minyak, harga emas, dan harga saham, saling terkait. Ketika harga minyak naik, harga emas juga naik. Lantas, bagaimana dengan harga saham? Harga saham bisa saja tergoncang. Pada 28 Januari 2011, perdagangan saham sudah mulai terganggu krisis Mesir. IHSG ditutup di bawah 3.500.
IHSG ini cukup jauh terkoreksi dibanding hari pertama perdagangan saham 2011, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berada di level 3.727,517. Perlu diketahui bahwa IHSG ini merupakan peningkatan rekor yang cukup fantastis bagi Jakarta Stock Exchange dan dianggap yang terbaik se-Asia Pasifik untuk 2011.
Sekilas Tentang Perdagangan Saham
Hanya orang-orang yang berani mengambil risiko tinggi yang berani bermain saham. Keuntungan yang menggiurkan membuat para pengambil risiko ini berani mati-matian menanamkan uangnya di sektor perdagangan saham. Namun, untuk pemain saham pemula, sebaiknya bermain aman dengan memilih reksadana atau obligasi yang lebih rendah risikonya. Kalaupun takut, masukkan saja uang ke deposito atau kalau mempunyai tempat deposit yang bagus, tanamkan saja uang ke emas batangan. Kedua produk terakhir ini memang cukup aman dan tidak berisiko tinggi.
Perdagangan saham memang sangat menantang. Banyak hal bisa menimbulkan sentimen negatif yang dapat menyebabkan IHSG menurun. Bila untung, bisa langsung kaya raya. Sebaliknya, kalau buntung, dalam waktu hitungan detik bisa bangkrut. Perdagangan saham berisiko mengorbankan kesehatan jantung dan darah tinggi kalau tak kuat mengelola stres dan tekanan yang selalu menghantui para investor dan pialang saham.
Faktor yang Mempengaruhi Perdagangan Saham
1. Politik
Gonjang ganjing di ranah perpolitikan sangat mempengaruhi harga saham. Isu tak sedap pun, walaupun baru isu, kadang sudah ditanggapi dengan sangat cepat oleh pelaku saham. Mereka tentu tidak mau mengambil risiko. Permainan beli jual yang melibatkan pihak tertentu juga kadang membuat suatu saham dari perusahaan tertentu terlihat bergerak aneh. Untungnya ada badan pengawas yang setiap saat berusaha mengamankan perdagangan saham berada pada jalur yang tidak merugikan siapa pun.
Misalnya, saat Sri Mulyani mengundurkan diri, ada sentimen negatif di lantai saham. Namun, hal ini tidak berlangsung lama. Sentimen lain di dunia perpolitikan ternyata mampu membuat perdagangan saham naik dan mencapai IHSG yang cukup fantastis.
2. Perekonomian Dunia
Perekonomian global telah membuat semua hal yang terjadi di negara lain mempengaruhi perekonomian Indonesia. Efek tersebut bisa saja sangat jelek tapi bisa saja hanya bersifat sementara. Krisis Mesir saat ini diharapkan tidak terlalu mempengaruhi perdagangan saham.
Dikutip Dari : AnneAhira.com
Join The Community