 |
| Reaksi para pialang Bursa Saham Tokyo melihat turunnya indeks |
Gempa bumi sebesar 8,9 skala richter (SR) telah menyerang Tokyo, Jepang. Gempa tersebut juga memicu tsunami setinggi empat meter, yang menghanyutkan mobil dan merobek bangunan di sepanjang pantai di dekat pusat gempa.
Gempa bumi terjadi hanya beberapa menit sebelum penutupan perdagangan di Tokyo Stock Exchange.
Namun, seperti dilansir laman newslivestreaming.com, bursa saham Tokyo melaporkan, sistem transaksi tidak terpengaruh gempa parah yang terjadi dalam 30 menit terakhir menjelang perdagangan tutup itu.
Gempa itu berpusat di timur laut Jepang. Pada awalnya diperkirakan berkekuatan 7,9 pada SR, tetapi kemudian direvisi naik menjadi 8,9 SR.
Kendati demikian, meski transaksi tidak terganggu gempa, indeks Nikkei berakhir turun 179,95 poin atau 1,7 persen menjadi 10.254,43, yang merupakan level penutupan terendah sejak 31 Januari 2011.
Tokyo Price Index (TOPIX) di Tokyo Stock Exchange pada sesi pertama juga sempat jatuh 15,33 poin atau 1,7 persen menjadi 915,51, bersama 33 sub indeks lain yang berakhir mendalam di wilayah negatif.
Sementara itu, volume perdagangan sempat melompat akibat gempa yang disertai Tsunami tersebut. Sebab peristiwa alam ini mendorong terjadinya penjualan saham di menit-menit terakhir. Tercatat, terjadi transaksi sebanyak 3,15 miliar saham.
Sedangkan indeks berjangka Nikkei 225 ditutup turun 200 poin atau 1,9 persen pada level 10.170 di Osaka Securities Exchange.
Video Tsunami Jepang
Sumber : VIVAnews
Join The Community